Artikel

Cara Merawat Selang Rubber

Semua jenis selang pemadam kebakaran termasuk selang karet harus dirawat dengan baik agar penggunaannya awet. Jenis selang rubber dianggap lebih tahan lama dibandingkan jenis selang lainnya. Tidak heran jika harganya juga lebih mahal.

Salah satu masalah yang kerap terjadi pada selang adalah proses penyimpanan yang salah. Jika selang disimpan dalam keadaan basah, selang bisa lengket dan berjamur. Kondisi ini akan menyebabkan selang menjadi keras, kaku bahkan tersumbat. Ketika dipakai dalam kondisi darurat, kerja petugas akan jadi lebih lama karena harus mengalirkan air dulu. Pastikan Anda menyimpan selang karet di hydrant box dengan cara menggulung yang benar.

Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah saat menggunakan selang. Hindari gesekan dengan tanah atau aspal karena berisiko membuat selang bocor. Jangan menggunakan selang melebihi kapasitas tekanan yang mampu ditanggung oleh selang karena bisa menyebabkan selang pecah. Selang karet sendiri memiliki daya tahan terhadap tekanan 18 sampai 20 bar, tergantung mereknya.

Langkah-langkah Menggulung Selang Karet

Selain kemampuan menggelar selang, keahlian menggulung selang juga sangat penting. Banyak kejadian di lapangan ketika proses pemadaman menjadi tidak efisien karena petugas tidak mampu menggulung selang dengan baik. Efeknya, sumber kebakaran menjadi lebih luas dan kerugian jadi semakin besar.  

Simak dua cara menggulung selang karet yang bisa Anda gunakan berikut ini!

A. Menggunakan Teknik Single Roll

Single roll merupakan teknik yang cukup efisien digunakan untuk menggulung maupun menggelar selang. Caranya adalah dengan melipat sisi ujung male coupling. Pastikan Anda tidak salah gulung karena kesalahan akan memperlambat kerja Anda. 

Ketika sudah selesai digulung, bagian female coupling harus berada di luar gulungan. Ini akan memudahkan kita saat melempar selang karena bagian inilah yang akan disambungkan langsung ke hydrant pillar atau hydrant valve.

B. Menggunakan Teknik Double Roll

Cara lain yang bisa digunakan untuk menggulung selang karet adalah dengan menggunakan metode double roll. Cara ini sedikit berbeda dengan langkah pertama karena yang harus Anda lakukan adalah menyatukan dua ujung selang seperti saat sedang melipat. Setelah kedua ujung bertemu, bagian selang yang berada di atas digeser antara 20-25 cm. Selanjutnya, gulung selang dengan rapi dan padat sampai ke bagian ujungnya.

Ketika selang digulung dengan menggunakan teknik double roll dan Anda ingin menggunakannya, letakkan selang di atas tanah dengan jarak setengah dari panjang selang ke hydrant valve. Jadi kalau panjang selang 30 meter, letakkan selang pada jarak 15 meter dari hydrant valve.

Langkah-langkah Menggelar Selang Karet

Setelah mengetahui langkah-langkah memegang nozzle, cara menggelar selang juga perlu diperhatikan. Pertama, lemparan tepat ke sumber kebakaran. Jangan biarkan posisi selang yang digelar dalam posisi terpuntir karena ini akan menyulitkan Anda menariknya. Pastikan selang tidak diseret atau ditarik di atas permukaan tanah.

Jika Anda menggunakan hose reel, lemparkan selang dengan gerakan mendatar ke bawah atau dibawa sambil berjalan (khusus untuk hose reel yang menggunakan coupling jenis instantaneous).

Cara Menggunakan Fire Hose Rubber

Untuk menggunakan selang pemadam, Anda perlu mengetahui langkah menggunakan hydrant. Posisi pemegang nozzle sangat menentukan proses pemadaman. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Berdiri dengan posisi kuda-kuda
  2. Saat membuka tutup pancaran air, arahkan ke atas
  3. Perlu diingat bahwa air yang keluar dari hydrant itu memiliki tekanan. Saat jet memancarkan air, posisi pemegang nozzle harus berhenti (diam di tempat)
  4. Kalaupun harus bergerak, pastikan Anda bergeser masih dengan posisi kuda-kuda
  5. Pusatkan pandangan ke sumber api dan perhatikan kerja sama tim
  6. Saat memegang nozzle, Anda harus menggunakan prinsip ergonomis dan sesuai dengan cara pemadaman yang Anda inginkan.

Macam – Macam Fire Hose, Simak Penjelasan Berikut!

Dalam sebuah fire hydrant system, terdapat beberapa komponen komponen utama hydrant maupun komponen dalam system output hydrant. System output hydrant tidak kalah penting dengan komponen utama. Tanpa adanya system output, air tidak bisa dikeluarkan sehingga proses pemadaman tidak dapat dilakukan. Salah satu system output terebut adalah selang pemadam (fire hose).

Fire hose adalah komponen berupa selang yang digunakan sebagai media penyalur air dari hydrant pillar. Air tersebut kemudian akan dikeluarkan dengan bantuan nozzle. Berdasarkan bahan pembuatannya fire hose terbagi menjadi 3 jenis, yaitu : fire hose canvas, fire hose polyester, dan fire hose red rubber.

  • Fire Hose Canvas

Fire hose canvas merupahan jenis fire hose yang terbuat dari kanvas berkualitas tinggi. Material kanvas sangat kuat dan tahan bocor, sehingga cocok digunakan di Indonesia yang beriklim tropis. Fire hose ini mampu menahan air dengan tekanan hingga 13 bar.

  • Fire hose Polyester

Fire hose polyester merupakan fire hose yang terbuat dari material polyester staple dan polyester filaments yang sangat kuat dan tahan lama. Ketahanan fire hose ini sama seperti fire hose canvas, yaitu mencapai 13 bar.

  • Fire Hose Red Rubber

Fire hose red rubber tidak seperti fire hose lainnya yang bewarna putih, melainkan bewarna merah. Fire hose ini terbuat dari material karet elastis yang sangat kuat dalam menahan tekanan air. Oleh karena itu selang pemadam ini tidak mudah rusak dan bocor yang dapat menahan tekanan air mencapai 18 bar.

Agar fire hose lebih tahan lama penggunaan fire hose harus lebih diperhatikan. Ketika akan digunakan fire hose harus diulur dengan mendorong kumparan dan bukan menarik secara paksa. Setelah fire hose digunakan sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke hydrant box. Hal ini bertujuan agar fire hose tidak berjamur dan tidak lengket.

Call Now Button