Perbedaan Manual Call Point Break Glass dan Push Button

Manual Call Point (Break Glass):

Kelebihan:

Deteksi Bahaya Cepat: Manual Point bekerja dengan cepat. Jika seseorang menghadapi bahaya kebakaran dan memutuskan kaca darurat, alarm akan segera berbunyi, memberi tahu semua orang tentang bahaya tersebut.

Tidak Mudah Disalahgunakan: Break glass memerlukan upaya fisik untuk memutuskannya, sehingga tidak mudah disalahgunakan atau dipicu secara tidak sengaja.

Kelemahan:

Kaca Perlu Diganti: Setelah digunakan, kaca darurat harus diganti, yang bisa menjadi tugas yang mahal dan merepotkan.

Tidak Cocok untuk Situasi Darurat yang Tidak Terkait Kebakaran: Jika digunakan secara tidak sah untuk tujuan selain pemadaman kebakaran, hal ini dapat mengganggu sistem alarm.

Push Button:

Kelebihan:

Tidak Perlu Diganti Setelah Digunakan: Push button dapat digunakan berulang kali tanpa perlu penggantian kaca atau komponen lainnya.

Cocok untuk Situasi Darurat Non-Kebakaran: Push button juga dapat digunakan untuk situasi darurat yang tidak terkait dengan kebakaran, seperti serangan atau bencana lainnya.

Kelemahan:

Mudah Disalahgunakan: Push button lebih rentan terhadap penyalahgunaan karena mereka tidak memerlukan tindakan fisik yang sama seperti memecahkan kaca darurat.

Respons yang Mungkin Lebih Lambat: Push button mungkin memiliki respons yang sedikit lebih lambat dibandingkan dengan Break Glass karena mereka hanya perlu ditekan.

Bagaiamana cara kerja break glass pada manual call point?

Jika kita mendengar hal itu agak aneh memang, tombol safety mengapa malah di tutup kaca? Hal tersebut dilakukan guna melindungi tombol ditekan oleh orang iseng yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut juga melindungi tombol rusak akibat pengaruh lingkungan.

Lantas, bagaimana kita menekannya? Akankah jari kita terluka karena pecahan kaca dari manual call point tersebut?

Yang dimaksud dari break glass itu bukan harus dipecah hingga berkeping-keping. Kita hanya harus menekan hingga kacanya terbelah/patah. Patahan dari kaca itu akan menekan saklar kecil yang tersembunyi di balik kaca. Jadi jari kita tidak akan pernah terluka karena pecahan kaca tersebut.

Jadi kita tidak benar-benar break glass seperti memecah kaca mobil dengan palu. Kita cukup push, atau menekan kacanya saja. Tentunya pada tempat atau lingkaran yang sudah disediakan. Bukan dibagian atas kaca atau pinggri kaca.

Bagaimana Cara Menggunakan Produk Manual Call Point?

Di awal mungkin kita berpikir, bagaimana bisa dalam keadaan darurat kita terpikir untuk memecahkan kaca yang menutupi Manual Call Point. Sedangkan untuk memecahkan kaca sendiri pasti ada resiko untuk terkena pecahan kaca tersebut.

Lalu, bagaimana cara penggunaannya?

Nah, kaca yang menutupi perangkat MCP ini bukanlah jenis kaca yang akan terpecah seperti kaca pada umumnya, melainkan hanya akan terbelah menjadi 2 atau 3 bagian saja. Sehingga, proses pemecahan ini tidak akan sampai melukai anda.

Untuk langkah-langkah yang harus anda lakukan diantaranya sebagai berikut.

  • Memastikan bahwa sumber panas, api, atau gas yang ada, berpotensi untuk menimbulkan kebakaran.
  • Perhatikan keamanan diri anda dan segera lakukan evakuasi diri.
  • Jika anda menyadari bahwa detector dan sprinkler belum bekerja, fire alarm bell juga belum berbunyi, maka tekanlah tombol pada manual call point.
  • Sampaikan kepada bagian keamanan atau petugas pemadam terkait keberadaan sumber api.

Selain itu, penting bagi kita untuk melakukan uji coba keaktifan alat. Untuk melakukannya anda tidak harus memecahkan kaca pelindungnya, cukup dengan menekan saklar agar kaca dapat terbuka. Namun, jika kaca sudah terlanjur pecah, anda dapat menggantinya dengan kaca yang baru.

Apakah Fungsi dari Manual Call Point?

Sebagaimana disampaikan di atas, keberadaan manual call point ini merupakan bentuk antisipasi ketika jangkauan sumber kebakaran tidak terdeteksi oleh detektor, dan anda mengetahui peristiwa tersebut.

Tentu saja, peringatan ini akan membantu orang-orang lain untuk segera melakukan penyelamatan diri. Selain itu, panggilan emergency terhadap bagian keamanan juga dapat bergerak cepat untuk melakukan pemadaman dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).

Manual call point sudah terintegrasi dengan perangkat lainnya, seperti lampu indikator, fire alarm bell, detector, dan control panel. Tentunya, perangkat MCP tidak akan berguna jika serangkaian produk emergency fire lainnya tidak berfungsi. Kemudian, dikarenakan pentingnya fungsi MCP ini maka sebaiknya MCP diletakkan di tempat yang sering dilewati orang. Tujuannya agar ketika terjadi bahaya, tidak sulit mencari lokasi MCP ini.

Apa itu Manual Call Point?

Manual call point (MCP) merupakan salah satu perangkat yang terkoneksi dengan serangkaian alat emergency fire alarm. Dimana, secara harfiah MCP ini adalah alat manual yang digunakan untuk memberi peringatan atas peristiwa kebakaran. Alat ini bekerja secara manual dengan menarik tuas atau menekan tombol yang tersedia.

Biasanya, produk MCP ini diletakkan di dalam box kaca atau plastik, sehingga untuk dapat menggunakannya kita harus memecahkan penutup tersebut. Pemakaian kaca ini bertujuan agar MCP tidak sembarangan ditekan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Oleh sebab itu, produk MCP juga dikenal dengan istilah Emergency Break Glass.

Ada beberapa macam merek dari produk MCP yang cukup sering didistribusikan, diantaranya adalah Hong Chang, Hooseki, Horing Lih, Yun Yang, Secutron, Nohmi. Notifier, Simplex, Nittan, dan System Sensor. Dari berbagai merek tersebut, sebagian diantaranya juga di produksi di Indonesia, seperti Hooseki Indonesia.

Call Now Button