Kebakaran dapat terjadi karena adanya tiga unsur yang saling berhubungan, yaitu adanya bahan bakar, adanya oksigen dan adanya sumber panas atau nyala. Panas penting untuk nyala api tetapi bila api telah timbul dengan sendirinya menimbulkan panas untuk menyala, karena kebakaran tidak akan menyala apabila tidak terdapat bahan bakar, tidak ada sama sekali oksigen, dan sumber panas yang tidak cukup untuk menimbulkan api. Unsure pokok terjadinya api dalam teori segitiga api (triangle of fire).
Month: September 2023
APA SAJA METODE ATAU TEKNIK UNTUK MEMADAMKAN API
Berikut merupakan 4 metode pemadaman api yang bisa Anda lakukan menggunakan alat pemadam api ringan :
- Coolin, jika suhu pada benda tersebut mulai turun dan dingin, maka tidak akan ada lagi bara panas maupun uap gas yang dibutuhkan untuk pembakaran.
- Smothering, media alat pemadam api ringan akan menutup permukaan benda yang terbakar menggunakan serbuk maupun busa sehingga dapat menyebabkan jalinan kontak antara benda dengan oksigen akan terputus.
- Breaking Chain Reaction, pada saat reaksi segitiga api tersebut terputus maka api bisa cepat padam.
- Starvation, bekerja dengan cara mengurai atau memisahkan bahan bakar dari unsur lain yang dapat menyebabkan api semakin besar. Hal ini bertujuan agar bahan bakar dapat terputus dengan unsur segitiga api lainnya.
FIRE STOP
Firestop adalah metode pencegahan sebaran api dan asap yang terjadi dari satu ruang ke ruangan lain pada saat terjadinya kebakaran. Sehingga fire stopping ini berfungsi untuk melokalisir penyebaran api dan melindungi struktur beton dari sifat dehidrasi akibat efek kebakaran.
Pada dinding, lantai dan plate deck dapat menggunakan produk firestop system spray. Sementara itu untuk area bukaan vertikal seperti celah atau shaft kabel, jalur pipa, atau sambungan konstruksi (joint) dapat menggunakan banyak jenis material fire proofing misalnya sealant, foam, mortar, collar dan lainnya, yang di pasang pada salah satu atau kedua sisi bukaan vertikal.
Helm MSA Top Gard Hard Hat
Helm MSA Top Gard merupakan salah satu produk unggulan dari MSA. Helm yang satu ini cocok digunakan untuk pekerjaan umum, serta saat perlindungan dielektrik diperlukan. Helm ini bahkan telah diuji dalam ketahanan suhu tinggi (namun tidak lebih dari 275F). Dengan kemampuan seperti itu, helm ini bisa menjadi pilihan helm yang direkomendasikan untuk para pekerja dan ahli K3. Berikut ini fitur san spesifikasi lengkap helm MSA Top Gard:
- Tersedia empat pilihan suspensi
- Helm MSA Topgard telah menerima beban panas yang menghasilkan suhu hingga, tetapi tidak melebihi, 275F.
- Helm proyek ini ideal untuk digunakan dalam utilitas dan industri lain di mana pelindung kepala dengan perlindungan dielektrik diperlukan
- Terbuat dari polikarbonat yang ringan namun tahan lama
- Tersedia dalam berbagai macam warna
Standar: ANSI/ISEA Z89.1-2014 (Class E); CSA Z94.1-2005 (Class E)
Helm MSA V-Gard Full Brim
Rekomendasi helm MSA Safety selanjutnya adalah helm MSA V-Gard Full brim. Helm proyek MSA yang satu ini sama dengan helm MSA V-Gard Cap yang telah dibahas sebelumnya. Namun ada sedikit perbedaan diantara keduanya, yaitu pada helm MSA V-Gard Full brim, bagian “peak” mengelilingi batok helm. Sedangkan pada helm MSA V-Gard Cap, bagian peak berbentuk seperti moncong burung. Untuk pilihan warna helm, helm MSA kuning merupakan salah satu warna yang paling banyak dicari. Berikut fitur dan spesifikasi lengkap helm MSA V-Gard Full Brim:
- Material helm: Shell polyethylene
- Empat pilihan suspensi
- Pilihan warna helm: 20 pilihan warna dan terdapat pilihan warna khusus
- Pilihan ukuran helm: kecil (6 – 71⁄8″), standar (61⁄2 – 8″), besar (7 – 81⁄2″)
- Logo dan striping tersedia
- Cangkang polietilen memberikan perlindungan benturan yang maksimal
- Standar helm: ANSI Z89.1-2014, CSA Z94.1-2015
